10 Januari 2010

Halo semuanya :)




Well, gue kontributor baru disini. Salam kenal dan mulai dari postingan ini di publish maka gue resmi sebagai salah satu penulis di blog ini. Hihi.

Berbeda dari semuanya, saat ini status gue masih mahasiswa. Iya, mahasiswa, yang kerjaannya berkutat dengan buku teori-teori serta membuat makalah dan penelitian.
Jurusan yang gue ambil juga sedikitnya bikin alis orang berkerut, yaitu ilmu politik. Iya, ilmu politik, yang isinya tentang teori-teori politik klasik dari jaman Plato, Socrates, Machiavelli, hingga teori-teori politik modern jamannya Karl Marx sampai mempelajari buku-bukunya Herbert Feith (seorang professor yang mempelajari perpolitikan Indonesia).

Mungkin banyak yang berpikir kalau kuliah ilmu politik itu membosankan. Hm, well, enggak segitunya kok. Sangat menyenangkan malah. Tetapi sejauh ini setelah gue pikir-pikir lagi kenapa gue merasa senang belajar teori-teori politik terlebih karena rasa suka gue mempelajari hal tersebut. Katanya, ketika elo menyukai sesuatu maka ketika menjalaninya pun akan menjadi enjoy.

Dulu, gue enggak pernah berpikir untuk masuk ilmu politik sama sekali. Yang ada dalam pikiran gue semenjak SMP adalah gue ingin masuk fakultas hukum dan menjadi seorang lawyer.
Kenapa lawyer?
Mungkin karena gue ingin membuktikan diri gue yang anak perempuan ke ayah yang profesinya memang pengacara.
Tetapi ketika menjelang akhir SMA dan mengikuti ujian-ujian universitas. Gue mengalami banyak kegagalan untuk masuk universitas yang gue inginkan beserta fakultas hukum yang sangat gue impi-impikan. Sehingga sampailah di satu titik tinggal perjuangan terakhir gue untuk sebuah ujian terakhir kala itu untuk universitas negeri.

Pada saat itu gue mulai memikirkan jurusan alternatif yang ingin gue pilih selain fakultas hukum. Dengan kata lain gue mulai berpikiran secara rasional. Selama ini tujuan gue masuk ke fakultas hukum hanyalah sekedar ajang pembuktian diri gue kalau gue mampu menjadi pengacara. Tetapi gue enggak pernah bertanya sama diri gue sendiri kalau......
‘apakah benar fakultas hukum itu apa yang gue mau?
apakah benar dengan membuktikan diri menjadi pengacara membuat diri gue menjadi puas?’.


Maka atas dasar rasa suka lah gue mencari alternatif jurusan (jadi kalo emang gue enggak keterima hukum, alternatif pilihan lainnya itu adalah sesuatu yang memang gue sukain). Saat itu entah kenapa gue tertarik dengan jurusan politik. Ada yang pernah bercerita sama gue, mempelajari politik itu mengasyikan dan memakai daya nalar. Terlebih lagi iklim perpolitikan Indonesia yang memang bikin semua orang muak itu menantang gue untuk mempelajari apa sih politik yang sebenarnya. Bukan sekedar politik yang ada di dalam image orang-orang kalau politik itu kotor dan politik itu sama dengan korupsi.

Dan disini garisan nasib dan takdir bermain dalam hasil ujian universitas gue. Enggak disangka-sangka, gue malah keterima jurusan ilmu politik. Bahkan ibu gue sampai berulang kali meyakinkan gue apakah ilmu politik itu benar-benar yang gue inginkan, bahkan beliau mengijinkan gue untuk mengulang satu tahun lagi.
Tetapi keputusan telah dibulatkan, takdir dan nasib telah memberikan jawabannya. Dan politik memang ternyata tempat yang terbaik untuk gue jalanin.

Setiap kejadian itu memiliki hikmahnya tersendiri. Kegagalan yang gue alamin saat ujian-ujian sebelumnya makin menguatkan gue bukannya melemahkan tekad gue, bahkan gue menemukan satu jurusan yang benar-benar cocok dengan diri gue.
Memang bukan jurusan terbaik di antara semua pilihan, tetapi yang paling cocok lah yang gue butuhkan. :)

7 komentar:

  1. yup, bener
    lebih baik mencari sesuatu yang cocok dgn kita daripada maksa buat cocok
    :p

    BalasHapus
  2. Enno...ganjen juga nih anak ternyata :P
    Aku juga suka siy ke salon, kalo lagi punya duit, tapi...hahahaha
    BTW, Lulur ala keraton dimana, No? *penasaran*

    BalasHapus
  3. Waduhhhh...maap...maap...aku salah komen, harusnya ini komen buat Jeng Enno Sireno :P
    HWAHAHAHA

    Maap yaa...dohh...aku jadi malu, sungguh TERLHALHU *kata Bang Rhoma*

    Salam kenal ya, Tam..
    Aku kebetulan ngambil hukum nih...
    Udah skripsi blom dirimu?

    BalasHapus
  4. @desfirawita: yep! bener banget :D

    @sari: iya gpp kalii ihihihihi xp
    salam kenal juga.
    wahahaha skripsi masih nun jauh di mato, aku baru mau masuk semester empat.
    waaaah di hukum!! *kagum

    BalasHapus
  5. Wew...ilmu politik....hebat kamu bisa tahan...
    Kalo aku pasti udah muntah-muntah... :))

    Kenalkan saya calon Psikolog....
    *Hwahahaha...numpang promosi neh* :P

    BalasHapus
  6. welcome..
    *membuka dada,
    ada bulu dicukur rapi dengan tulisan welcome disana

    hahaha..
    :D

    BalasHapus

share us something