28 Februari 2013

Cinta (tak) terucap..




Dear Oldman's reader..

Saya lagi jatuh cinta. Jatuh cinta sama lelaki yang saya tahu dia orangnya serius, yang saya tahu dia orangnya gila kerja, yang saya tahu dia orangnya harus sarapan tiap pagi, yang saya tahu dia penggemar filsofi, yang saya tahu dia penyuka pantai. Iyya, itu yang saya tahu.
Mungkin ini akibat menonton Rectoverso, yang katanya 'Cinta tak terucap'. But honestly, mungkin sebaiknya seperti itu. Tapi, apa sebaiknya seperti itu? kata teman saya " jaman gini, taon 2013 masih nunggu dia yang duluan? c'mon..laki & perempuan sekarang udah sama derajatnya" then..saya hanya menganguk mendengar penjelasan teman saya yang panjang lebar.

Lelaki ini, terlalu baik, terlalu alim dibanding saya, terlalu ganteng, terlalu pintar, terlalu filsofi, dan terlalu sering senyum. " Lalu, apa yang salah bok?? he's perfect! buruuu deh.." lanjut teman saya..dan saya masih saja menganguk..
Tapi..sayangnya..lelaki ini kurang peka, kurang humor, kurang gaul. " nah..itu dia, loe kan udah gaul, peka banget jadi orang, terlalu ramah pulak, lengkap lah" lanjut temman saya lagi.

Lelaki ini terlalu teknis, terlalu ngandelin otak daripada perasaannya, terlalu kompeten dimata semua orang..
" bok..laki itu emang kebanyakan gitu, apalagi kalo orangnya tipe-tipe orang teknik kaya dia,makenya logika mulu', kompeten menandakan dia mampu..tanggung jawab di mata orang. ahh..bribet deh loe..saran gue cuma 1, Buruuu deh.." lanjut teman saya lagi

Jadilah malam itu, saya kebingungan menatap layar hape, sibuk mengetik sms lalu delete, ketik lagi lalu delete lagi. sampai akhirnya.. " mas, Udah baca bukunya Dee Lestari kan? mau nonton Rectoverso ga? "
Sms Delivered.

PS : Gambar diambil dari sini