24 November 2011

Girl Talks #2

Siang ini.

Stupid E: Nanti kapan-kapan kucolek deh dia kalau inget.
Madam R: Nggak usah. Orang nggak jelas gitu. Buat apa?
Stupid E: Kan kubilang kalau inget....
Madam R: Aku doakan mudah-mudahan nggak inget. Amiiin.
Stupid E: Segitunya! *terbahakbahak*

Situasinya jadi aneh. Saya sudah move on, sudah tak merasakan apa-apa lagi terhadapnya. Tidak cinta, tidak rindu, tidak sayang, bahkan tidak pula benci.

Sebaliknya, seolah-olah dia masih saja tetap dalam kegalauan *otakku belum jernih-menurut istilah dia sendiri*. Membuat saya ingin mengguncang-guncang badannya sampai rontok dengan kejengkelan tingkat dewa.

'Hey, apa lagi sih yang kamu risaukan? Kamu sudah berhasil menghancurkan hatiku, dan sekarang aku kembali ke bumi dengan baik-baik saja-meski hatiku penuh tambalan. Aku sudah pulih, kenapa kamu belum?'

Sejujurnya saya ingin sekali masih berteman dengannya. Tetapi ia menyembunyikan diri di negeri Galauland itu dan menolak pindah ke Realityland. Sekalinya bicara, yang terucap dari mulutnya cuma kata 'maaf' yang membuat tensi saya naik. Saya bosan dengan kata 'maaf.' Orang-orang terlalu mudah mengucapkannya, tetapi kemudian dengan sama mudahnya, membuat kerusakan lagi.

Beberapa teman jadi ikut sebal. Mereka bilang sebaiknya saya tidak usah lagi berurusan dengan dia. Tapi bagaimana mungkin? Saya kok kasihan melihat dia tampak terkucil di tengah dunia yang ramai hingar bingar ini (meskipun mungkin tidak seterkucil itu juga sih). Dulu dia pernah menjadi bagian dari dunia yang penuh canda ini.

Saya ingin mengulurkan tangan padanya. Tapi mereka bilang: orang yang nggak jelas apa maunya biarkan saja di sana,

Yah.. gimana sih?

pict from weheartit.com

11 Oktober 2011

Girl Talks

Siang itu.

Stupid E: .... dan aku nggak bisa kayak yang lain itu, yang langsung pengen ngelupain, pergi dan bilang mau move on. Setidaknya aku merasa berhak atas penjelasan kenapa semuanya jadi begini... Aku bodoh ya? Aku salah nggak sih? Salah ya?

Madam R: Nggak. Reaksimu wajar kok. Yang nggak wajar itu dia. Galaunya kelamaan.

pict from here

17 September 2011

OUT OF REACH

"kamu kalau di Aussie nanti enggak boleh males-malesan kayak kangguru, ya"
"ammieeeen!!"



Apa yang kita jalani saat ini sudah kami tentukan akan berakhir kapan. Rasanya saat ini sedang menghitung mundur.
Kami tahu apa yang kami jalani adalah suatu hal yang tidak mungkin. Tapi perasaan ini terlalu nyata untuk ditolak mentah-mentah. Dan akhirnya sekarang kami mengalah terhadap ego kami dan menjalani hubungan ini.
Dan inilah akibatnya kalau dua orang paling rasional menjadi satu, rasio tidak boleh kalah oleh perasaan. Daripada tidak tahu garis finish-nya kapan, lebih baik kami yang tentukan.
Walaupun rasanya ingin menangis setelah tahu tanggal tersebut.

Kepada dia yang rela stuck 3 jam di kereta karena gangguan listrik.
Kepada dia yang mau diculik seharian jalan-jalan keliling hunting foto hewan-hewan imut itu.
Kepada dia yang rela jadwal main futsalnya diganti dengan waktu bersama gue.
Kepada dia yang selalu menemani setiap malam, memastikan gue selamat sampai rumah.
Kepada dia yang rela untuk merelakan gue pergi ketika saatnya tiba, you know what, orang yang berani merelakan pergi orang yang dia cintai itu sebenarnya orang yang paling berhak untuk orang tersebut.
Dan kepada dia si mahluk paling perfeksionis, paling annoying dan paling introvert.
Aku sayang kamu.
Entah Januari bisa aku hadapi atau tidak :(

19 Agustus 2011

D E N I A L

Where you used to be, there is a hole in the world,
which I find myself constantly walking around in the daytime, and falling in at night.
I miss you like hell.
(Edna St. Vincent Millay)

One of the reason why i left jakarta to another province, to a small island in the east Indonesia for more than one month is to forget him.
And now I'm already here, not feeling forgotten or left behind.. the worst case is we are closer than before. And i feel awful.

And the pathetic part is i feel somehow we made a distance when we are in the same city, here in Jakarta.
Kenapa pas jauh malah jadi deket dan pas udah di kota yang sama merasa menjauh?

Everybody keep asking me 'who is he'. But, since, we are in the same circle of friends. So i keep the distance, i keep quiet, i dont want anyone know about our (not) ordinary friendship. Especially, we have different belief. So yeah.. nothing to say actually.

12 Agustus 2011

Me and Words

Hallo..... saya datang xixixi...

Yeah...saya tahu sudah hampir setengah tahun saya melupakan yang namanya menuliskan sesuatu dari otak saya di sini atau di rumah saya yang satunya lagi.

Banyak yang saya alami selama hampir setengah tahun belakangan ini. Semua orang juga pastinya mengalami banyak hal yang mungkin terlewatkan sama saya.

Belakangan saya jadi terbiasa menyimpan segala sesuatunya sendiri, dan enggan untuk sekedar menuangkan isi pikiran saya yang cenderung pemikir ini *halah*. Parahnya saya juga menjadi tidak terlalu sensitif dengan apa yang terjadi disekitar saya. Intinya terlalu asyik dengan diri saya sendiri.

Saya menjadi merasa susah untuk menyampaikannya dalam bentuk kata-kata. Diam menjadi zona nyaman saya yang berkepanjangan. Saya menjadi lupa bagaimana caranya menyampaikan sesuatu lewat kata-kata. Mati gaya dan lagi-lagi berujung diam.

Bisa jadi terlalu banyak yang saya simpan sendiri, sampai-sampai saya tidak tahu harus mulai menuangkannya dari mana. Seperti sekarang memandang layar notebook kuat-kuat, gigit bibir sambil garuk-garuk kepala yang sama sekali tidak gatal.

Kalau begitu biarkan saya mencoba pelan-pelan. Mulai dari sini kalau begitu :). Yah...tulisan saya kacau balau sekarang. *sigh*

3 Agustus 2011

forgive and forget





saya mau bertanya, apa kalian pernah dicemburuhi oleh pacar teman kalian? pacar teman kalian yang ga kalian kenal tiba2 men-add kalian as friend di fesbuk?atau pernah sempat marahan sama pacar PLUS teman kalian gara2 pacar teman ga sreg sama kalian?atau jangan2 kalian salah satu yang menjadi 'pacar' seperti diatas?

Waktu saya kuliah, teman cowo saya banyak, maklum saya kuliah di fakultas teknik yang notabene mayoritas cowo. Salah seorang teman saya, yang bisa dibilang sahabat saya juga mempunyai seorang pacar jikala itu. Saya kenal dengan cewe itu, bahkan beberapa kali kami semua jalan bareng, karokean bareng dan akhirnya sampailah kami berteman di salah satu jejaring sosial. Jikala itu, saya lagi sering2nya online, dan akhirnya saya pun mulai merasa terganggu dengan update-an status2 si 'A'. Tapi, saya hanya diam.
Lalu,suatu hari saya berhasil menyinggungnya dengan memberi komen ke salah satu status pacarnya yang ga laen adalah teman saya. Teman saya mengatakan, dia ga suka dengan beberapa status lebay dan terlalu update. Spontan tangan saya mengetik "pacarmu juga lebay kok" jrengjreng!!!!!!!! itulah awal mulanya.

Kejadian diatas mungkin hanya salah 1 dari beberapa kejadian yang saya alami dengan pacar teman2 saya. Mungkin salah saya juga yang begitu cablak ngomong seperti itu, atau mungkin salah saya juga yang begitu akrab dengan pacar-pacar mereka yang notabene adalaha SAHABAT saya.
Tapi, saya bersyukur seiring dengan waktu akhirnya kami semua sudah baekan. Ada beberapa dari mereka yang mengakui kechildish-an mereka saat itu, dan ada juga yang mau ga mau saya harus akui kalo mungkin saya lah yang salah.
Ahh..tapi buat saya itu semua masa lalu, saya bersyukur di bulan Ramadhan kali ini saya tidak lagi merasakan ganjalan yang sama seperti tahun lalu. Karena menjalani ramadhan tanpa berdamai dengan sesama itu sungguh menyiksa,jenderal!!!

PS : buat para penghuni oldman, dan blogger lainnya yang melaksanakan ibadah puasa happy fasting :) , untuk semuanya mohon maaf kalo kebvo ada salah yak :)
gambar diambil dari sini

1 Juni 2011

look back



Beberapa hari yang lalu, umur saya bertambah banyak,dan saya belum menyadarinya sampai seorang teman me-mention saya di twitter. Ucapannya singkat,tapi langsung membuat saya semakin sadar that i'm getting old.
Jujur,selama ini jika hari itu datang,saya sangat bersemangat,bahkan senang. Tapi, untuk sekarang saya malah merasa khawatir. Saya masih memikirkan pencapaian tertinggi saya di usia yang hampir 1/4 abad ini. Ibu saya, diusia itu sedang membesarkan saya, salah satu teman saya,bahkan sudah memiliki karir yang gemilang. Aahh..benar-benar membuat galau.
Pada hari itu, tidak ada yang spesial kecuali ibu datang dari Makassar dengan seabrek ole-ole dan berita buruk ketika saya sampai rumah dengan mendapatkan kucing kesayangan saya jatuh dari teras atas untuk kedua kalinya.
Dan sorenya, ketika saya sedang menikmati sore hari di teras, sontak mata saya tertuju ke nenek depan rumah saya. Usianya sekitar 80-an lebih, hanya bisa duduk sambil kipas-kipas,tiba-tiba saya berfikir..apakah saya akan seperti itu dikemudian hari??.....
Malamnya saya hanya bisa berdoa, berterima kasih kepada Tuhan yang masih memberikan saya kehidupan sampai diumur ini :)

PS : doa dari teman-teman kali ini kebanyakan "cepat dapat jodoh" amiiinn :)
ngomong2 umur saya bukan 25 lho, tapi 20 tahun..aheemm.. :lol:

gambar dari sini

25 Mei 2011

Confidentially Public

“No matter how careful you are, there’s going to be the sense you missed something, the collapsed feeling under your skin that you didn’t experience it all. There’s that fallen heart feeling that you rushed right through the moments where you should’ve been paying attention. Well, get used to that feeling. That’s how your whole life will feel some day. This is all practice.” - Chuck Palahniuk.
---
Hidup itu relatif, tidak ada yang secara konstan benar atau konstan salah,
bahkan tidak ada yang secara konstan berjalan pasti, semuanya relatif, dan serba tidak pasti.
Bahkan waktu-pun, secara teoritis dibuktikan oleh Einstein berjalan relatif,
gerak gravitasinya memang konstan, kecepatan cahanya memang konstan,
tapi manusia, selalu menjadikan semuanya lebih rumit, lebih kompleks, lebih susah dimengerti.

Biasanya saya akan mempermudah semuanya, mempersingkat,
menghindari birokrasi dan pencampur-adukan kepentingan diluar konteks yang berlebihan.
Singkatnya, menyederhanakan, sampai kepada titik yang paling sederhana.
Cara itu, berguna untuk pekerjaan, kurang baik untuk relationship.
Tidak pernah berhasil.

Saya yang berpikir sederhana, segampang logika kerbau makan rumput,
dan rata-rata perempuan yang berpikir secara analitis konklutif historikal kognitif  ....
singkatnya, rumit.
Itu mungkin sebabnya saya selalu susah mengerti jalan pikiran kalian para perempuan.
Hal kecil jadi besar, semoga hal besar masih jadi hal besar,
mudah-mudahan jangan sampai hal besar jadi hal yang luar biasa besar sampai tak kasat mata lagi malah.

Point penting yang ingin saya sampaikan disini adalah,
apa yang selalu ingin saya jabarkan kepada kamu, merah muda,
bisa jadi saya rangkai dalam berbagai jenis tipe kalimat yang disusun dalam puluhan post,
dan puluhan ribu text messages, dan ratusan jam komunikasi verbal,
tapi itu semua masih belum bisa melatih saya dalam menjadi lancar bicara,
menjadi sedikit lebih manis, dan mengurangi sound efek batak yang berlebih ketika hendak mengatakan
: aku sayang kamu
*garuk-garuk kepala.
Kok bisa ya?

Jadi beginilah caranya,
when love drives you mad, 
madly mad, 
you know,  i mean, madly inlove, to a woman, 
who is the closest thing to perfection for you,
merah muda, 
look at my eyes,
closer baby, closer..
: i love you, so freaking much. *nyengir.

19 Mei 2011

Porpoise

"There are moments when troubles enter our lives and we can do nothing to avoid them.
But they are there for a reason. Only when we have overcome them will we understand why they were there." -  Paulo Coelho (The Fifth Mountain).

---
saya mengerti, bahwa apa yang kita punya ini berbeda,
saya memahami itu.
Kamu dan saya yang menghindari ikrar apapun,
saling memahami bahwa masing-masing dari kita saling membutuhkan.
kamu yang peka, dan saya yang keras hati.
siapa sangka bertemu disini.

: Why you want to marry me?

satu baris pertanyaan yang kamu ajukan kepada saya semalam,
sukses membuat saya tertegun panjang, memikirkan kenapa,
saya berusaha setengah mati untuk mengatakan apa yang saya susun di kepala,
tapi gagal.
saya jadi demikian gugup, dan kamu jadi jengah.
saya lebih gugup dan lebih gugup, setelah saya semakin keras berusaha,
dan setahu saya, kamu bosan menunggu jawaban yang terbata-bata tak jelas kemana arahnya.

saya, ingin menikahi kamu, merah muda,
bukan atas dasar obsesi saya mengingini gadis muda berparas cantik dan luar biasa berbakat,
bukan untuk memuaskan asumsi publik atas akhir cerita ini,
bukan juga untuk membuktikan kepada diri saya sendiri bahwa siklus 4 tahunan saya itu bukanlah kutukan berkala,
bukan.

ini jawabannya,
yang semestinya saya ucapkan semalam secara lebih lengkap.
: karena saya, tidak bisa membayangkan sehari tanpa kamu,
saya ingin kamu ada, di hidup saya, sampai saya tua, sampai kita tua bersama,
somehow, you make me feel better about myself,
somehow you make me feel alive,
and i cant barely imagine how my life will goes without you,
how empty and bored, and dull, and plain, it would be,
you paint my sky, with the colours of rainbow,
i love you,
you make my heart turns to be colored by magnificent red instead of solid black..
and that is why i want to devote my life to you, to us,
you are, exactly what i need,
and i hope, i am, exactly what you want.


Merah muda,
i love you,
i do baby, i do..

---
Note : 
based on the survey, men brought home what he needs, and women brought home, what she wants :P

18 Mei 2011

Incendium

“Whatever you can do or dream you can, begin it. Boldness has genius, power and magic in it.”-Johann Wolfgang von Goethe.
---
Saya bertumbuh, dituntut untuk menjadi orang yang tangguh, secara mental.
Tidak mengeluh, apapun yang terjadi, tidak menangis.
Dimatikan ke-sensitifitas-nya, ditempa untuk jadi batu.
Mempercayai, bahwa, desire is the fuel of life.

Dengan awalan yang demikianlah saya mulai menjalani dunia kerja sampai sekarang,
dengan level keluhan yang saya tekan seminim mungkin,
seperti saya yang telah memukul rata semuanya menjadi ringkas dalam kata: lumayan.

Tidak lelah, tidak jengah, tidak pernah dididik untuk jadi laki-laki lembek tukang kalah.
Sedemikian parahnya, sampai saya benar-benar lupa caranya mengeluh.
Lupa rasanya jadi apa yang dikatakan anggota saya, sebagai 'manusia normal'
Saya menuntut diri saya sendiri, menetapkan standar saya sendiri,
dan mengeksploitasi saya sendiri, secara maksimal, untuk mencapainya.
Mimpi yang saya bangun, saya jadikan pembungkam yang mujarab.

Slogan murahan yang tertempel di kaca belakang angkutan umum,
yang dulu sekali, sering saya lihat,
dan berkali-kali saya jadikan lelucon setelah saya dewasa,
: demi kau dan si buah hati,
rupanya meresap kuat ke dalam saya, secara tidak sadar.

Karena ketika pagi tadi saya bangun,
beranjak dan bersiap berangkat,
saya bertanya kepada diri sendiri,
untuk apa semua ini?
Bangun otomatis pukul 4.45 dinihari,
mandi otomatis setelah 100 push up dan lompat-lompat pendek dengan hitungan setara,
menyiapkan kemeja, menggulung lengan, menyalakan rokok, lalu kemudian menstarter jeep,
berangkat, menuju ke lokasi kerja.
untuk apa?

yang lalu, spontan, dijawab:
untuk menjamin,
bahwa kelak,
apa yang sedang saya bangun,
akan cukup untuk mencukupi anak dan istri saya,
tempat dimana nyawa saya berteduh,
manusia-manusia yang kelak jadi rumah saya,
beberapa jiwa yang jadi pemompa nyawa saya untuk bertahan,
yang dalam rencana saya, adalah kamu,
merah muda,
dan anak kita.

16 Mei 2011

Evolver

"You will find as you grow older that the first thing needful to make the world a tolerable place to live in is to recognize the inevitable selfishness of humanity. You demand unselfishness from others, which is a preposterous claim that they should sacrifice their desires to yours. Why should they? When you are reconciled to the fact that each is for himself in the world you will ask less from your fellows.
They will not disappoint you, and you will look upon them more charitably.
Men seek but one thing in life -- their pleasure." — W. Somerset Maugham (Of Human Bondage)

---
Saya merindukan kamu yang jauh disana,
yang bersembunyi di balik selimut,
menghindari jangkauan dinginnya malam,
kamu, yang teduh di alam mimpimu,
iya, kamu, merah muda,
yang saya kecup hangat setiap 5.45 pagi
sesaat sebelum saya menerjang fajar,
mendulang emas, mencari intan.

Berbahasa dengan kamu, membuat saya mengerti pentingnya bicara,
saya menulikan telinga saya, untuk tidak mendengarkan apa yang tidak perlu saya dengar,
dan saya berusaha setengah mati menahan gugup, membentuk deretan kata,
susunan kalimat, ga gi gu ge go, menahan gagap, mengalahkan gagu,
demi kamu.

Saya mulai belajar terbuka,
mengutarakan apa yang saya pikirkan,
tidak hanya memikirkan apa yang saya katakan seperti selama ini.
Saya, belajar verbal.
Kamu, untuk kamu.

Gumaman pelan: aku sayang kamu, yang lamat-lamat kamu dengar,
dan kamu tanya kembali: bilang apa tadi?
dan saya, akan mengumpulkan nafas, menyusunnya dalam satu hentakan kalimat,
aku sayang kamu, cepat, dan singkat,
terengah-engah.
lalu kamu tertawa pelan.
kamu sepertinya menikmati itu ya sayang?

Koordinat kita berbeda sayang,
kamu sedikit lebih utara daripada saya,
saya sedikit lebih ke timur daripada kamu,
banyak pesan yang saya sampaikan pada kumpulan awan,
yang berubah menjadi hujan di pulaumu,
sampaikah pesan itu, sayang?

Satu kalimat pendek,
yang selalu saya susun terbata-bata,
dalam tarikan satu nafas panjang,
pesan singkat,
lewat awan,
yang turun jadi hujan,
mengatakan: i miss you so much baby.

7 Mei 2011

Its quite a moment

"What's so cool is that the whole evening,
all our time together shouldn't be officially happening. "
(Before Sunrise)


So yeah, its very lovely when yesterday I ran only with him.
Walau akhirnya cuman jogging di 20 menit pertama dan 20 menit terakhir kita jalan santai. Tapi cukup menyenangkan menikmati sore hari, suasana yang sepi, melalui jalur favorit yang banyak pepohonan itu sambil mengobrol ringan.
I can say that I'm good at conversation as long as with the right person at the right moment. Dan bisa dibilang kemarin gue kembali menemukan moment seperti itu, dengan orang yang tepat.
Still, I dont know where we are going to be or what is God plans. But, I'm sure that I'm happy. Totally happy. And this feeling goes stronger and bigger. Yet I still dont want to expect anything from this unconditional feeling and friendship.

22 April 2011

another unconditional love


"...kau bagaikan berlian
yang silaukan mata dan hati
untuk sesaat ... sementara
biarkan ini semua berjalan apa adanya
rasa ini milik kita..."
(Soulvibe - Berlian)

Untuk dia,
Yang ternyata penikmat senja
Dengan matahari sore yang cantik
Serta laut yang berkilauan indah
Detik-detik sesaat sebelum gelap malam menyelimuti bumi
dan aku tidak pernah tahu ada seseorang memiliki rasa yang sama terhadap laut dan matahari di kala senja seperti dirimu.
Dan harus akui, perasaan ini memang untuk sesaat dan sementara.
Bukan karena aku tidak mau kamu.
Atau aku takut kamu tidak memiliki perasaan yang sama.
Tapi justru aku takut kalau perasaan ini berbalas.
Lebih baik tidak dimulai sama sekali sebelum segala sesuatu menjadi lebih rumit.
Cukup aku yang menikmati ini sendirian.
Deal? :)

12 April 2011

Untuk Lelaki kalian






Membaca buku ini ditengah break siaran ternyata menimbulkan efek buruk!

hati jadi melo yelo, dan terpaksa mencari koran untuk menutupi mata yang sedang mewek hahaha. Bicara tentang buku apakah saya? Kepada Lelakiku by Natazya. Buku ini berisi 30 Surat Cinta yang ditulis setiap hari selama 30 hari. Isinya, curahan hati  penulisnya kepada sang suami. Mulut saya gak bisa berhenti bilang "gue bangeet" ketika membaca satu per satu suratnya, dengan bibir setengah  terbuka, lalu berkaca-kaca kemudian mewek. Memang tak selalu segalanya bisa tersampaikan lewat ucap. Karena satu dan lain hal, apa yang seharusnya diketahui bersama, kadang terkubur dalam ruang hati yang paling dalam, yang entah bakal keluar dalam bentuk apa nantinya.

Dalam kasusnya Natazya, dia bisa menuangkan apa yang tidak bisa terucap dalam rangkaian kata yang sangat mengalun, apa adanya, lugas, kadang vulgar dan membuat geli, tapi disitulah asiknya. Saya jadi seperti membaca curahan hati sendiri, semua yang ingin saya sampaikan pada suami, hal-hal yang membuat sedih, haru, senang, geli, dan semua dimensi perasaan seorang istri, yang pastinya tidak akan bisa saya tuliskan sebagaimana natazya menulis.

Buku ini juga menguar romantisme yang sangat sederhana namun manis. Hal-hal kecil yang sering terlewatkan tapi jika secara sadar terus dilakukan oleh pasangan, maka akan kuatlah cinta itu. Membuat saya tersentil, sekaligus disadarkan, betapa banyak yang saya lupakan selama ini, karena rutinitas.

Persoalan komunikasi, romantisme sederhana yang manis, sepertinya akan selalu menjadi bagian penting yang sering terlupakan dalam kehidupan berpasangan. Kadang kala butuh reminder dari luar untuk menyadarkan kita agar kembali  mengakrabi esensi cinta kasih suami istri.

6 April 2011

kicauanmu..




"apa kabar mbak??"
"eh,kamu..alhamdulillah baik.kenapa say?katanya kemarin kamu nyariin aku di bbm ya?sorry baru aktif neh"
"iyya mbak, aku mau nanya, mbak unfollow aku ya??"
"....."


Bebebrapa minggu yang lalu,saya melihat list orang-orang yang saya follow di twitter.
Saya mau mengecek apakah ada orang-orang di list saya yang akunnya udah ga aktif dan juga sekalian "bersih-bersih" hehehe, dan ternyata *sebut dia R* R termasuk diantara orang-orang yang saya unfollow.
Kenapa??karena terus terang saya udah gerah ama tweetnya yang agak 'pamer' dan belom lagi RT abusernya yang membabi buta. *seriously ini mengganggu*

Terus terang saya memang ga sembarang memfollow orang di twitter. Bagi saya twitter itu sesuatu yang bisa membuat saya ketawa karena kebangke-annya, jadi tahu hal-hal diluar sana, dapat voucer gratis *teteup* dan tentu saja mempererat jalinan pertemanan. Yah...jadi semacam hiburanlah. Saya ga munafik,kalo tweet-tweet saya juga biasanya rada 'nyampah' tapi..saya ga akan panik kebakaran jenggot kalo ada followers saya yang tiba-tiba mencet tombol unfollow. Itu hak dia, dan hak saya untuk tetap 'berkicau'. Dan untuk itulah tombol follow dan unfollow dibuat.
okeh..sepertinya saya mulai nyinyir :P

Nah, kembali ke si R, dia adalah salah satu adek kelas saya di jaman SMP dulu, tapi seingat saya, saya ga pernah bertegur sapa dengan dia. ampe didunia 'perkicauan' pun kami tetap ga pernah bertegur sapa.Dan itu adalah satu satu alasan saya untuk mem-unfollow dia.Ngapain difollow kalo *sepertinya* kenal tapi ga pernah nyapa??
Bilang saya ribet, tapi itulah saya.

Hmm..sepertinya saya sudah terlalu berlebihan dalam masalah 'perkicauan' ini. Toh, banyak juga orang-orang diluar sana yang menganggap dunia perkicauan ini just for fun. Tidak seperti saya yang sepertinya udah agak ribet :))
Dan akhirnya, saya pun membalas R

"eh..iyya, saya unfollow, nanti deh saya follow lagi" *klik mute* *maaph ya*


PS : apa ada yang pernah ngalamin seperti saya??atau ribet kaya saya?? :))

Gambar saya ambil dari sini

4 April 2011

Album Minggu Kita

HIGHLIGHT BERITA MINGGU INI


Sebuah film sekuel Indonesia memasang Sora Aoi sebagai salah satu bintang utamanya. Menurut sang sutradara, Sora dibayar sangat tinggi di film ini. Alasannya, di Jepang sana dia nomor satu. Paling Top. Dia aktris berkualitas.

"Mm pak sutradara, Sora Aoi itu bukannya bintang adult movie kan? dan bukannya mereka itu aktingnya cuma fake orgasm, mengerang, bikin orang tergiur dan klimaks?
mm yang jadiii pertanyaan saya pak sutradara, kualitas dalam hal apa? NGANGKANG?


Kilang minyak di Pertamina terbakar. Kebakaran tak kunjung padam sampai posting ini ditulis. Dianggap tak sigap menangani kebakaran kilang, DPR panggil Pertamina.

"gak usah ngarep punya PLTN deeeh. Baru minyak aja padamnya susah, apalagi nukliiir. Mau mati kena radiasi kalee seluruh bangsa indonesia"

Dicari!! Jumper untuk PLTN Fukushima, Jepang, dengan honor 45 juta/jam

"Naah ini peluang yang bagus banget niih buat para JIHAD-ERS. Sepertinya disana nyawa kalian bisa lebih berguna deh daripada kalian meledakkan diri di tengah warga sipil. Daftarkan diri kalian, lalu buat surat wasiat yang menyatakan bahwa seluruh honor kalian akan disumbangkan untuk pendidikan anak-anak tidak mampu, kali-kali aja kalian beneran gak bisa pulang"

Seorang karyawati senior Citibank menggelapkan uang nasabah miliaran rupiah. Tau dooong siapa karyawati dimaksuud?

"Sama seperti banyak viewers yang lain, komentar saya, memang Melinda punya aset yang besar. Eits, jangan mikir ke bagian tengahnya itu yaa, yang saya maksud aset disini yaa ferrari, hummer, mercy, apartemen mewah, dll. hihiihiih"


Icha, istri yang dinikahi Umar selama 6 bulan, ternyata laki-laki. Ketika menyadari dirinya telah ditipu oleh Istrinya, Icha alias Rahmat Sulistyo, umar langsung melapor pada polisi.

"Doooh ini saya bingung juga mau bilang apa. Entah Si Icha a.k.a Tyo ini pinter banget boong, atau emang memuaskan di ranjang, atau yaa hal laen deh, sehingga umar tersilap. Tapi yang jadi pertanyaan saya, apakah umar ini belum pernah memegang tubuh perempuan sebelumnya. Yaa kalo dia pernah pacaran, pastinya udah pernah laah dikit-dikit meluk mah, masa gak bisa bedain badan laki sama badan perempuan. Dari pegangannya aja udah beda kalii. Dan apakah Umar tidak pernah melakukan foreplay? Dan pertanyaan terbesar saya adalah segitu tidak peka nya kah Umar?
Ah umar, kau siih maen tancap gas begituuu.
Oh ya, maaf kalau saya terkesan tidak berempati pada apa yang dialami umar, tapi menurut saya dengan adanya kasus yang rada konyol ini, mungkin kita memang mesti mempertanyakan kembali soal sensitivitas. Sensitivitas kita pada orang-orang terdekat, sensitivitas kita pada apapun yang terjadi di sekitar kita, dan sensitivitas kita pada sensitivitas itu sendiri."

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

28 Maret 2011

2PM

selamat malam oldman.. :)

Beberapa hari ini,opss..saya ralat beberapa bulan ini saya merasa menjadi abegeh lagi. Tepatnya abegeh labil :lol: . Iyyaa, saya akui, saya ini pecinta Drama Korea, yang akhirnya berjangkit ke pecinta K-Pop yang kalo kata teman saya, saya ini sudah terjangkiti virus-virus abegeh jaman sekarang *whateverr..*.
Saya suka musik. Dari music Indonesia, Barat, Perancis , Jepang & akhir2 ini saya menyukai musik Korea. Buat saya selama musik itu enak didengar, bikin kita nyaman, mau bahasanya bahasa planet sekali pun saya akan tetap suka.
Tapi mengapa saya bilang saya seperti abegeh labil?? iyya,karena kebanyakan fans dari K-Pop itu sendiri adalah anak2 abegeh, sedangkan saya??
Err...wajah seh abegeh #uhukk tapi sumpah deh saya belom seperempat abad koq :p
Saya suka musiknya,saya suka tariannya yang energik,saya suka fashionnya dan tentu saja saya juga suka orangnya fufufuufu..
Dan ketika pertengahan bulan ini salah satu boyband korea datang ke Indonesia, saya pun dengan semangat mencari tiket GRATISAN-nya :P ,saya ga mampu belinya, mahal cyn!!.
Hasilnya saya berhasil mendapatkan tiket gratisan dan pada hari H nya saya ikut ngantri bersama para abegeh2 hanya untuk melihat idola kami lebih dekat. Iyya, kali ini saya bersedia jadi 'tempe' berdesak desakan, ngantri lama, kejepit sama orang2 yang lebih besar. Dan pengorbanan saya jadi 'tempe' pun ga sia2, karena 2PM malam itu begitu sukses menyihir saya menjadi seperti abegeh2 labil yang berjingkrak2 sepanjang konser :))
Ketika konser usai, saya pun hanya melongo karena kebingungan nyari jalan pulang :))





nah ini dia,yang bikin saya jadi muda kembali.
jadi, apa ada yang mau nonton K-Pop bareng saya??

PS : sepertinya saya doyan K-Pop yg sixpack #ihiik :P

18 Maret 2011

Preet

Saya rindu senyum ramah pengendara mobil ketika memberi saya jalan untuk menyeberang

Saya rindu para pengendara motor yang melambatkan lajunya sedari jauh untuk memberi saya kesempatan menyeberang

Saya rindu tukang parkir yang tanpa pikir panjang langsung menyebrangkan saya ketika jalanan ramai

Saya rindu para pengendara yang berjalan lurus, tidak zigzag dan membuat saya ketakutan 

Saya rindu pak polisi ramah yang langsung meniup peluitnya untuk menghentikan semua kendaraan ketika saya akan menyeberang

Dulu saya dapatkan itu

Sekarang? PREEEEEEEET

10 Maret 2011

missing..




beberapa minggu yang lalu,seorang kawan mencoret2 wall fesbuk saya..
"hi chie..pa kabar??kangen ikhh" tulisnya
lalu saya balas " alhamdulillah..baek2 saja ^^ "
"kamu kemana aja?koq ga pernah ada kabarnya??kamu sekarang kurang kejutan ahh"

"KURANG KEJUTAN"
itu yang membuat saya berfikir..apa iyya saya orangnya seperti itu???
dulu saya akui, saya selalu memberi kejutan kepada teman atau sahabat saya..misal
"eh..besok saya ke solo lho, ketemuan yuk..kangen" dan teman saya langsung melongo, makassar-solo bukan jarak yang dekat khan??
contoh yang lain..
"hehhe..iyya..saya lagi jatuh cinta ama orang yang usianya 10 tahun lebih tua"
dan teman saya tertawa...
" errr..saya jatuh cinta lagi..kali ini dengan mantan teman kita,jatuh cintanya pun didunia ga nyata"
teman saya langsung waswas
ahh..ga usah saya beritahu kejutan kecil lainnya,yang ada saya nanti malah curcol :))

Nah,saya akui, akhir2 ini saya memang jarang berkomunikasi dengan teman atau sahabat2 lagi,fesbuk saya pun minggu lalu sudah saya nonaktifkan, alasannya..fesbuk gregetnya sudah ga kaya dulu lagi *tsahh :))
dan sekarang saya hanya ngeblog *itu pun kadang2* dan twitteran.
saya memang jarang berkomunikasi dengan mereka, karena dulu biasanya kalo saya sms balasnya lama..dan disitulah saya mengambil kesimpulan..
they have their own life..mereka sibuk, jadi jangan terlalu sering diganggu.
itu menurut saya seh. Jadinya saya juga mulai sibuk dengan dunia saya sendiri.
Lalu, dengan seiringnya waktu, ternyata saya mulai nyaman dengan dunia saya sendiri.
saya kerja dimana..tinggal dimana..ngebolang kemana..pacar saya siapa..ada kejutan apa lagi dari chichi..pertanyaan itu akhirnya sudah jarang menghampiri saya..
dan ternyata, hal seperti itu menyenangkan.. :D :D

sampai hari ini, ketika saya memutuskan untuk mengaktifkan YM selama seharian penuh
tiba2 pertanyaan2 itu kembali bermunculan..dan saya hanya bisa jawab..
"iyya!!!saya hilang buat nyiapin kejutan untuk kalian semua.. BWAHAHAHAHHAAHHAA..!!!"


PS : kejutan itu bisa berupa kabar tentang saya maupun gosip dari mana2 :))

2 Februari 2011

Dare

The details are not the details, they make the design. -  Charles Eames.
---
Langit dibelah sore, menjadi berwarna mangga.
Dia berhitung cepat, matahari mengalah,
turun pentas, dan digantikan ratunya, bulan.

Merah muda,
disini kami punya bunga, yang putiknya berganti tiap pagi,
regenasi keindahan.
beraroma kuat, seperti mantra, seperti ratusan panah yang menyergap dari persembunyian,
tidak beracun, tapi membuai,
artinya itu lebih beracun.

disini kami punya pohon, yang tumbuh tidak biasa,
pohon nekat yang sejajar dengan tanah, atau boleh dikata demikian,
bongkok, dengan kepala mendongak ke langit,
menyangka dirinya hebat,
padahal perlahan daunnya habis dimakan musim.

disana,
kamu punya lampu merah,
yang menawarkan hijau, kuning, merah dalam hitungan detik,
gedung berjajar, kaca, beton, besi,
tanah yang dipermadani aspal cair yang mengeras untuk mengantarmu pulang,
jajaran papan reklame menyapa, minta dibaca,
haus perhatian.

disana,
kamu punya lantai batu dengan motif menarik,
marmer, granit, keramik, porselen?
yang rela diinjak dan ditimpa kamu, tidak melawan,
rebah karena posesif dengan kamu,
ratunya pulau itu.

diatas itu semua,
kita punya awan, langit, angin, matahari dan bulan yang sama,
awan yang sedang kami tiup lembut ke arahmu,
semoga dijalan dia berubah gelap, menjelma hujan,
dengan petir yang lantang, persis kesukaanmu.
angin, yang kalau dicermati seksama,
ditunggangi kicauan ratusan burung dan kokok ayam salah jam,
sebelum berubah menjadi bebunyian kaleng bermotor aluminium disana.

Lalu matahari bergerak senja,
menjadi serupa daging mangga,
jenis langit yang menganggumu,
bukan juga jenis langit kesukaanku.

sepanjang itu merah muda,
merinci fakta, menerjang peta, menghentikan waktu,
hanya untuk menyampaikan ini
: aku kangen kamu, sayang.

16 Januari 2011

Kawin Koboy


Beberapa minggu lalu, mama saya telfon untuk ngasih tau kabar sepupu saya yang akan menikah maret depan. Katanya, pernikahan mewah. Untuk honor EO nya saja hampir 100 juta. Belum ina inu ini itu. Katanya kami semua dibuatkan baju, biar seragam, biar terlihat kompak, kata bapaknya sepupu saya alias paman saya itu. Mendadak saya mendengar nada bicara mama berubah, "Mama sedih kamu dulu gak resepsi". 

Saya tau mama sebetulnya menginginkan pernikahan saya waktu itu dibuat resepsi, tapi beliau adalah orang yang sangat menghargai keinginan anaknya, dan anaknya yang ini kebeneran punya konsep yang berbeda untuk merayakan sebuah pernikahan. Jika paman saya diatas yang sangat materialistis melihat resepsi pernikahan adalah sarana dagang hidangan kawinan sehingga dia berasumsi dengan mengundang makin banyak orang dan relasi nya maka makin banyak pulalah isi pundi-pundi yang dipasang, saya beda. 

Ketika menikah, yang pertama ada di pikiran saya dan suami adalah kami tidak boleh menyusahkan orangtua dan siapapun. Semua dana, dan printilannya harus dari kami berdua, termasuk yang ngerjain segala persiapan. Dengan domisili si suami yang beda propinsi sama saya, tentulah saya sendiri yang akhirnya harus wara wiri kesana sini karena pernikahan diselenggarakan di tempat saya. Yang kedua, pernikahan buat kami adalah hal personal. Maka kami cuma mau membaginya dengan orang-orang yang secara personal dekat dengan kami. Orang-orang yang punya arti buat kami. Bukan orang yang akan datang ke kawinan buat sekedar pengen tau seberapa besar resepsinya atau seberapa mewah makanannya atau seberapa keren gaun pengantin kami lalu bergunjing setelahnya. Nope, orang-orang begini definetely gak diundang. Ketiga, buat kami, resepsi atau syukuran itu cuma simbol. Nah, karena itu cuma simbol, maka tidak begitu urgen rasanya kalo itu dibuat sampai bikin repot banyak orang. Dengan ketiga pertimbangan ini dan beberapa pertimbangan lain, maka saya dan suami sepakat untuk membuat segalanya sepraktis mungkin. Lamaran, akad, dan syukuran pada hari yang sama, dan pengajian dilakukan sehari sebelumnya. 

Beruntungnya saya karena persiapan pernikahan kami dibantu banyak temen saya. Katering dari mertuanya akunting kantor. Make up dikerjakan oleh temen saya yang penyiar juga. Foto dan video shooting dari anak-anak multimedia dan web designnya kantor, dan lain-lain. Memanfaatkan pertemanan banget lah hehehehe. Alhasil, kurang lebih 100 orang teman dekat saya berkumpul pada hari H, termasuk bos besar saya dan istrinya yang ditengah kesibukan mereka ternyata masih meluangkan waktu buat dateng ke syukuran kawinan saya yang sangat sangat sederhana.

 Pada hari H tidak ada itu penganten yang harus terpaksa senyum pada semua yang dateng sampe gigi kering saking kebanyakan yang diundang. Yang ada adalah senyum tulus teriring rasa terimakasih seorang kawan pada kawan-kawan tercintanya. Saya pun gak direpotkan dengan kebaya yang ribet dan make up berat serta harus beberapa kali ganti. Cuma satu kebaya putih sederhana, hasil jahitan Ci Ling Ling di Pasar Baru. Si suami juga merasa nyaman-nyaman saja dengan semua undangan karena yang diundang pun dari lingkaran pertemanan saya yang tentunya dia tau. Mama saya pada hari itu terlihat sangat santai, gak stres.  Keluarga suami juga gak terbebani apapun . Pokoknya semua santaai ciiin.

 Ketika selesai resepsi, saya bisa langsung melihat foto-foto kawinan bareng temen-temen saya dan semua terlihat senaang. Mulai dari proses pengambilan foto sampe eksekusinya menyenangkan. Kami harus bruyuk sana bruyuk sini nyari spot yang bagus buat dipotret karena kami gak pake pelaminan dan rumah saya segitu-gitunya.Alhasil, fotonya di tangga belakang rumah hahahaha. Lucuuu. Lalu gimana foto mantennya? berlatar belakang tembok kamar saya dooong hahahaha! Ketika melihat hasilnya, saya terharu karena semua yang berada di dalam foto adalah orang-orang yang saya cintai, bukan cuma orang yang saya kenal selewat lalu hayyeeuk. Bahkan bos besar saya yang disegani orang-orang se-corporate itu pun mau ikutan dipotret dan tersenyum dengan lebarnya. Indah.

Lalu apa yang paling berharga dari menggelar syukuran pernikahan yang sangat personal? kenangannya beda. Tidak ada kenangan soal pelaminan mewah dan indah serta foto-foto kinclong nan dramatis. Tidak ada cerita soal berapa dapet angpaw dan berapa sisanya setelah dikurangi hutang. Tidak ada cerita soal konsumsi yang habis sebelum waktunya daaan lain-lain. Yang ada, kenangan soal semua detilnya yang begitu membekas. Sampe sekarang saya masih inget waktu saya nge-cat sendiri seisi rumah, padahal itu 3 hari sebelum hari H. Masih inget juga waktu saya nangis di pangkuan mama karena bapak saya gak mau jadi wali nikah. Dan seperti masih segar di penciuman saya wangi rangkaian melati yang saya buat sendiri bareng mama  sampe kami harus begadang. Semuanya begitu bermakna.

Maka ketika saya lihat kembali foto-foto kawinan saya, saya bisa bilang, inilah resepsi yang saya kehendaki.

gambar dari sini

NB : Dan kenapa juga itu fotonya foto anak anjing? ah suka-suka saya doong hahaha

5 Januari 2011

Prince of Dream



Saya ngakak sendirian membaca pesan di halaman fesbuk itu. "Halo, masih ingat aku?"
Wajahnya yang familiar itu terlihat di sudut kiri atas pesan. Wah, dia! Masih hidup ya?

Cowok ini, jujur ya, masih seganteng dulu. Malah kayaknya lebih ganteng sekarang. Kelihatan mature, mapan, dewasa, meskipun agak lebih gemuk. Hahaha... Saya kepingin ngakak lagi. Malu sendiri. Dia ini dulu saya taksir diam-diam waktu masih kuliah. Bukan perasaan yang serius. Hanya sekedar suka melihat kegantengannya dan sikapnya yang pendiam. Kelihatan misterius kalau sedang duduk di sudut kelas.

Dia satu angkatan di bawah saya, tapi umurnya lebih tua karena dia sudah dua tahun lebih dulu kuliah di fakultas lain. Satu kelas dengan saya di beberapa mata kuliah pilihan. Seperti saya, tampaknya ia tertarik pada jurusan hukum pidana.

Saya membuka galeri fotonya. Tertawa-tawa lagi sendiri. Masih belum berubah rupanya. Masih cool. Masih pendiam. Dan... ah, masih ganteng! Hahaha... Bagaimana saya bisa lupa? Dia itu dulu saya juluki Prince of Dream dalam buku diari saya.

Hahaha ya ampuuuun! Sudahlah, sekalian mengaku saja. Zaman dulu itu, dia hampir sering muncul di mimpi saya. Mimpinya selalu konyol. Lari bersama dikejar nenek sihir, tersesat di hutan penuh sarang laba-laba, memberi contekan waktu ujian, memukulkan dosen yang paling saya benci. Sungguhpun bukan mimpi-mimpi yang romantis, tapi dia selalu menjadi tokoh pahlawannya.

Saya membalas pesannya, masih sambil tertawa-tawa. "Masih dong. Kamu apa kabar? Sudah jadi pengacara handal? Semoga bukan pengacara perceraian."

Ia membalas lagi dengan ikon LOL. Dan saya tersenyum membayangkan di sana ia pasti sedang mempersembahkan senyum gantengnya kepada layar monitor lappy-nya (bukan kepada saya).

Ah, sayang sekali ya! Setor muka sini! Hahahahahaha.....

3 Januari 2011

#2011 wish

"Sometimes there is nothing to be said. Sometimes nothing should be said.
I just want to find someone who won’t run away.
Someone to look me in the eyes and tell me it’s okay that things don’t always go right.
That this is how life works, and how it will always work. That it’s not going to be easy.
Today, tomorrow, the next day; but it will somehow get better."
- unknown



Ternyata... yang kubutuhkan tetap rasa debar itu. Rasa deg-degan yang terasa manis dan sakit pada saat bersamaan. Salah tingkah ketika bertatapan mata. Perut terasa ngilu saat berpapasan di tengah jalan. Senyum yang berkembang setelahnya untuk beberapa jam ke depan padahal hanya tiga detik bertemu dan saling sapa.

Itu yang hilang.
Itu yang tidak lagi sama.
Itu yang aku rindukan.
Entah kepada siapapun yang bisa membuatku kembali merasakan hal-hal remeh seperti di atas.

Kalau hati memang tahu kemana dia akan berlabuh. Aku seperti kapal limbung kehilangan arah karena tidak pandai membaca peta, kompas dan petunjuk bintang.
Maka biarkanlah ombak ini yang akan membawanya kepada sebuah tujuan. Angin yang akan membisikkan kearah mana dia harus menuju. Walaupun akan memakan waktu yang cukup lama.
Selama harapan itu masih ada.