Tampilkan postingan dengan label Popi's File. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Popi's File. Tampilkan semua postingan

4 April 2011

Album Minggu Kita

HIGHLIGHT BERITA MINGGU INI


Sebuah film sekuel Indonesia memasang Sora Aoi sebagai salah satu bintang utamanya. Menurut sang sutradara, Sora dibayar sangat tinggi di film ini. Alasannya, di Jepang sana dia nomor satu. Paling Top. Dia aktris berkualitas.

"Mm pak sutradara, Sora Aoi itu bukannya bintang adult movie kan? dan bukannya mereka itu aktingnya cuma fake orgasm, mengerang, bikin orang tergiur dan klimaks?
mm yang jadiii pertanyaan saya pak sutradara, kualitas dalam hal apa? NGANGKANG?


Kilang minyak di Pertamina terbakar. Kebakaran tak kunjung padam sampai posting ini ditulis. Dianggap tak sigap menangani kebakaran kilang, DPR panggil Pertamina.

"gak usah ngarep punya PLTN deeeh. Baru minyak aja padamnya susah, apalagi nukliiir. Mau mati kena radiasi kalee seluruh bangsa indonesia"

Dicari!! Jumper untuk PLTN Fukushima, Jepang, dengan honor 45 juta/jam

"Naah ini peluang yang bagus banget niih buat para JIHAD-ERS. Sepertinya disana nyawa kalian bisa lebih berguna deh daripada kalian meledakkan diri di tengah warga sipil. Daftarkan diri kalian, lalu buat surat wasiat yang menyatakan bahwa seluruh honor kalian akan disumbangkan untuk pendidikan anak-anak tidak mampu, kali-kali aja kalian beneran gak bisa pulang"

Seorang karyawati senior Citibank menggelapkan uang nasabah miliaran rupiah. Tau dooong siapa karyawati dimaksuud?

"Sama seperti banyak viewers yang lain, komentar saya, memang Melinda punya aset yang besar. Eits, jangan mikir ke bagian tengahnya itu yaa, yang saya maksud aset disini yaa ferrari, hummer, mercy, apartemen mewah, dll. hihiihiih"


Icha, istri yang dinikahi Umar selama 6 bulan, ternyata laki-laki. Ketika menyadari dirinya telah ditipu oleh Istrinya, Icha alias Rahmat Sulistyo, umar langsung melapor pada polisi.

"Doooh ini saya bingung juga mau bilang apa. Entah Si Icha a.k.a Tyo ini pinter banget boong, atau emang memuaskan di ranjang, atau yaa hal laen deh, sehingga umar tersilap. Tapi yang jadi pertanyaan saya, apakah umar ini belum pernah memegang tubuh perempuan sebelumnya. Yaa kalo dia pernah pacaran, pastinya udah pernah laah dikit-dikit meluk mah, masa gak bisa bedain badan laki sama badan perempuan. Dari pegangannya aja udah beda kalii. Dan apakah Umar tidak pernah melakukan foreplay? Dan pertanyaan terbesar saya adalah segitu tidak peka nya kah Umar?
Ah umar, kau siih maen tancap gas begituuu.
Oh ya, maaf kalau saya terkesan tidak berempati pada apa yang dialami umar, tapi menurut saya dengan adanya kasus yang rada konyol ini, mungkin kita memang mesti mempertanyakan kembali soal sensitivitas. Sensitivitas kita pada orang-orang terdekat, sensitivitas kita pada apapun yang terjadi di sekitar kita, dan sensitivitas kita pada sensitivitas itu sendiri."

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

18 Maret 2011

Preet

Saya rindu senyum ramah pengendara mobil ketika memberi saya jalan untuk menyeberang

Saya rindu para pengendara motor yang melambatkan lajunya sedari jauh untuk memberi saya kesempatan menyeberang

Saya rindu tukang parkir yang tanpa pikir panjang langsung menyebrangkan saya ketika jalanan ramai

Saya rindu para pengendara yang berjalan lurus, tidak zigzag dan membuat saya ketakutan 

Saya rindu pak polisi ramah yang langsung meniup peluitnya untuk menghentikan semua kendaraan ketika saya akan menyeberang

Dulu saya dapatkan itu

Sekarang? PREEEEEEEET

16 Januari 2011

Kawin Koboy


Beberapa minggu lalu, mama saya telfon untuk ngasih tau kabar sepupu saya yang akan menikah maret depan. Katanya, pernikahan mewah. Untuk honor EO nya saja hampir 100 juta. Belum ina inu ini itu. Katanya kami semua dibuatkan baju, biar seragam, biar terlihat kompak, kata bapaknya sepupu saya alias paman saya itu. Mendadak saya mendengar nada bicara mama berubah, "Mama sedih kamu dulu gak resepsi". 

Saya tau mama sebetulnya menginginkan pernikahan saya waktu itu dibuat resepsi, tapi beliau adalah orang yang sangat menghargai keinginan anaknya, dan anaknya yang ini kebeneran punya konsep yang berbeda untuk merayakan sebuah pernikahan. Jika paman saya diatas yang sangat materialistis melihat resepsi pernikahan adalah sarana dagang hidangan kawinan sehingga dia berasumsi dengan mengundang makin banyak orang dan relasi nya maka makin banyak pulalah isi pundi-pundi yang dipasang, saya beda. 

Ketika menikah, yang pertama ada di pikiran saya dan suami adalah kami tidak boleh menyusahkan orangtua dan siapapun. Semua dana, dan printilannya harus dari kami berdua, termasuk yang ngerjain segala persiapan. Dengan domisili si suami yang beda propinsi sama saya, tentulah saya sendiri yang akhirnya harus wara wiri kesana sini karena pernikahan diselenggarakan di tempat saya. Yang kedua, pernikahan buat kami adalah hal personal. Maka kami cuma mau membaginya dengan orang-orang yang secara personal dekat dengan kami. Orang-orang yang punya arti buat kami. Bukan orang yang akan datang ke kawinan buat sekedar pengen tau seberapa besar resepsinya atau seberapa mewah makanannya atau seberapa keren gaun pengantin kami lalu bergunjing setelahnya. Nope, orang-orang begini definetely gak diundang. Ketiga, buat kami, resepsi atau syukuran itu cuma simbol. Nah, karena itu cuma simbol, maka tidak begitu urgen rasanya kalo itu dibuat sampai bikin repot banyak orang. Dengan ketiga pertimbangan ini dan beberapa pertimbangan lain, maka saya dan suami sepakat untuk membuat segalanya sepraktis mungkin. Lamaran, akad, dan syukuran pada hari yang sama, dan pengajian dilakukan sehari sebelumnya. 

Beruntungnya saya karena persiapan pernikahan kami dibantu banyak temen saya. Katering dari mertuanya akunting kantor. Make up dikerjakan oleh temen saya yang penyiar juga. Foto dan video shooting dari anak-anak multimedia dan web designnya kantor, dan lain-lain. Memanfaatkan pertemanan banget lah hehehehe. Alhasil, kurang lebih 100 orang teman dekat saya berkumpul pada hari H, termasuk bos besar saya dan istrinya yang ditengah kesibukan mereka ternyata masih meluangkan waktu buat dateng ke syukuran kawinan saya yang sangat sangat sederhana.

 Pada hari H tidak ada itu penganten yang harus terpaksa senyum pada semua yang dateng sampe gigi kering saking kebanyakan yang diundang. Yang ada adalah senyum tulus teriring rasa terimakasih seorang kawan pada kawan-kawan tercintanya. Saya pun gak direpotkan dengan kebaya yang ribet dan make up berat serta harus beberapa kali ganti. Cuma satu kebaya putih sederhana, hasil jahitan Ci Ling Ling di Pasar Baru. Si suami juga merasa nyaman-nyaman saja dengan semua undangan karena yang diundang pun dari lingkaran pertemanan saya yang tentunya dia tau. Mama saya pada hari itu terlihat sangat santai, gak stres.  Keluarga suami juga gak terbebani apapun . Pokoknya semua santaai ciiin.

 Ketika selesai resepsi, saya bisa langsung melihat foto-foto kawinan bareng temen-temen saya dan semua terlihat senaang. Mulai dari proses pengambilan foto sampe eksekusinya menyenangkan. Kami harus bruyuk sana bruyuk sini nyari spot yang bagus buat dipotret karena kami gak pake pelaminan dan rumah saya segitu-gitunya.Alhasil, fotonya di tangga belakang rumah hahahaha. Lucuuu. Lalu gimana foto mantennya? berlatar belakang tembok kamar saya dooong hahahaha! Ketika melihat hasilnya, saya terharu karena semua yang berada di dalam foto adalah orang-orang yang saya cintai, bukan cuma orang yang saya kenal selewat lalu hayyeeuk. Bahkan bos besar saya yang disegani orang-orang se-corporate itu pun mau ikutan dipotret dan tersenyum dengan lebarnya. Indah.

Lalu apa yang paling berharga dari menggelar syukuran pernikahan yang sangat personal? kenangannya beda. Tidak ada kenangan soal pelaminan mewah dan indah serta foto-foto kinclong nan dramatis. Tidak ada cerita soal berapa dapet angpaw dan berapa sisanya setelah dikurangi hutang. Tidak ada cerita soal konsumsi yang habis sebelum waktunya daaan lain-lain. Yang ada, kenangan soal semua detilnya yang begitu membekas. Sampe sekarang saya masih inget waktu saya nge-cat sendiri seisi rumah, padahal itu 3 hari sebelum hari H. Masih inget juga waktu saya nangis di pangkuan mama karena bapak saya gak mau jadi wali nikah. Dan seperti masih segar di penciuman saya wangi rangkaian melati yang saya buat sendiri bareng mama  sampe kami harus begadang. Semuanya begitu bermakna.

Maka ketika saya lihat kembali foto-foto kawinan saya, saya bisa bilang, inilah resepsi yang saya kehendaki.

gambar dari sini

NB : Dan kenapa juga itu fotonya foto anak anjing? ah suka-suka saya doong hahaha

17 Desember 2010

Quote of The Day

"bagi gue, pernikahan adalah memilih teman seumur hidup. Ketika sudah tua nanti, ketika rasa cinta yang menggebu seperti saat ini sudah mulai pudar, ketika kami berdua sudah mulai keriput, yang tersisa hanya gue dan Endah yang mengobrol layaknya teman lama"

by Rhesa (Endah N Rhesa) - for HAI Magazine

4 November 2010

Bukan warkop DKI



Ujung sayap pesawat terlihat jelas. Ini saatnya, sebentar lagi pesawat mendarat. Kenapa keringat di tanganku tak mau berhenti? Huuffff.....Debar ini menyebalkan, membuat seluruh badanku sering merinding tiba-tiba.Tapi rasa ini juga menyenangkan.Ahahaha seperti abg jatuh cinta ah!

Tak kukira Hang Nadim sebesar ini. "rrrrrtttt rrtttt".... nomor dia

"Yeees?"
"Sayang, kamu udah nyampe?"
"Udah  hihihihih.deg-degaaan!"
"Hahahahaha! me toooo. Can't wait"

Ok,this is it.Apakah adegan berikutnya akan seperti di film-film Korea yang romantis lebay itu?
Cuma beberapa langkah lagi kepintu keluar.Pengen pipiiiis!

Seketika waktu seperti berhenti, semua manusia berwarna hitam, kecuali dua anak manusia yang sedari tadi bersusah payah mengatur nafas biar tidak mati berdiri karena grogi. Mereka berwarna merah muda, warna cinta..katanyaaa.

Dua pasang mata saling memandang, terpaku. Semua aksara tak penting lagi. Rasa ini tak perlu dikatakan.Tak perlu  bertanya kamu pakai baju apa,aku pakai baju apa. Karena ini bukan film warkop DKI dimana Dono harus memakai mawar di bajunya agar si calon jodoh mengenalinya. Ini tahun 2010, jamannya gelombang elektromagnet memegang kendali. Cuma butuh sekian detik untuk gelombang kami saling menemukan. Dia disana.Setelah ratusan jam komunikasi telepon, ratusan email, ribuan jam percakapan lewat YM. Akhirnya airmata itu, tawa itu, khayalan itu, mengantarkan aku kesini, dan dia disini.

"Hai"

Suara itu..... Walau kini aku mendengarnya lewat medium udara, rasanya tetap sama. Suara itu memunculkan rasa mendesir yang menyenangkan.

"Hai"
"Selamat datang di Batam"
dan dia mencium keningku.

Tuhan....tolong..hentikan waktu. Pliiiss


"Krrriiiing!"

"yeees?"
"yang, kok belum pulang? si kei nangis terus, waktunya makan siang dia kaan?"
"O iya hahaha! soryy ayaah, selesai siaran aku langsung nge-blog, keasikan hehehe.Iya aku langsung pulang"

ok folks, back to reality, dan tentang cerita diatas, it's true by the way, nyata ngayalnya! hahaha

gambar dari sini

1 November 2010

Kata Bang Juki

Kata Bang Juki
"Mentawai baru ada beritanya karena itu kan jauh pulau itu. Ya, pulau kesapu sama ombak besar kesapu tsunami mungkin konsekuensi orang yang tinggal di pulau lah,"

Saya pun iseng melancong ke sebuah forum yang memberikan tanggapan pada pernyataan Bang Juki diatas, tapi cuma yang lucu-lucu aja yang saya kutip yaa

Ewin
Orang ini pastinya TIDAK DILAHIRKAN TAPI DIMUNTAHKAN ... ckckckckckckc

Juki Dodol 
Masa si Ruhut yg minta maaf? Loe gak punya biji? Gak berani minta maaf?? Ngomong udah kaya kentut.. Prrrreeeettt...!! Kalo ngomong didepan gua, udah gua tembak mati ditempat loe!! Wakil rakyat *! 

KOMENTAR : hauauahuaah! ya oloo kasian biji nya Bang Juki disebut-sebut hahahaha



Marzuki Allie
Wahai kalian semua, ngga usah heran dengan komentar saya ini. Itulah resiko kalian tinggal di Indoneisa, untuk mendapat komentar seperti ini. Kalo ingin mendapat komentar cerdas dari ketua DPR-nya, keluar aja dari WNI. ngaaaaaartiiiiii!!!  

Anne mau insyaf
otaknya ketinggalan dikamar mandi 

Aku aku aku
Maaf pak..kl boleh tau bpk sedang bicara atau kentut ya ?..  

Cepot
gw santet jg nih org 

KOMENTAR : Tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat kita memang masyarakat mistis. Serem mak jaang gayayagayaga


Marjuki Alie wuedian
hahahahaha pindahin aja gedung dpr di pinggir pantai!!!! atau didkt gunung merapi sekalian!!!! ali... ali..... ngomong seenak ndase d*!!! arep tak suek opo cangkemu!!!  

KOMENTAR : Untuk saran yang ini saya setujjuuu banget! pindahin aja!


Jagoan Pasar
marzuki ali berantem yuk!!!.

KOMENTAR : uhauhauaha serem iiih bawaannya beranteem


Baiklah sodara-sodara, demikian keisengan ini saya buat. Semoga bisa menjadi hiburan di kala patah hati *ditimpuk golok*



3 Juli 2010

S.Y.A.H


 gambar diambil dari sini
Harlooowh sodara-sodara sekaliaan! Kayak udah lama banget ya jeeng kita gak ketemuuuu *eh ada satu mas disini, lupa heheheh*.Pernah gak mendengar beberapa kabar sekaligus dalam sebuah percakapan dengan kawan lama yang lamaaa sekali gak berkomunikasi sama kita? Kalo dalam istilah bahasa sunda sih namanya "MELEG", seperti makan satu hotdog dalam sekali suapan.Nah, itulah meleg. 

Beberapa waktu lalu, saya terima sms dari seorang sahabat lama, partner in crime laah.Gak lama kemudian, ee dia telpon saya dan bergulirlah cerita itu yang berisi beberapa kabar. Ada dua orang yang kami kenal baik meninggal dunia dua hari berturut-turut.Yang pertama, namanya Mas Diwan, saya ceritakan dalam posting ini. Saat mendengar ceritanya, sumpeh saya merinding. Indah tapi kok miris ya. 

Teman kami yang satu lagi bernama Eggi. Seorang anak penderita Celebral Palsy yang pernah saya temui beberapa kali, bahkan saya pernah membacakan puisi buatannya dalam sebuah gathering anak-anak difabel. Ia anak yang menawan, yang pasti akan membuat siapapun jatuh sayang. Dan eggi meninggal karena sakit, satu hari setelah Mas Diwan meninggal. Kami hening beberapa saat, prosesor otak kami sedang me-recall memori kolektif tentang mereka berdua. 

Tidak hanya kabar duka saya dengar dari sang kawan, tapi juga kabar gembira. Ia akan melangsungkan pemberkatan pernikahan. Saya shock! hahahaha. Soalnya dulu kami berdua itu bukan tipe perempuan menikah, atau yang menganggap bahwa pernikahan adalah pencapaian tertinggi dalam hidup. Bahkan kami berdua punya impian yang hampir sama. Hidup samen leven dengan orang yang kami cintai, tinggal di pedesaan, dia membuka perpustakaan untuk anak-anak desa dan mengajar mereka, sedangkan saya menjadi penulis penyendiri *halah*. 

Kami berdua sangat menikmati hidup. Bebas kemana pergi dan ngapain aja. Ia, perempuan menjelang 40, PNS, jomblo dari bayi, percaya tuhan tapi tak mau diatur agama. Saya, perempuan menjelang 30, pekerja media yang amat sibuk kesana kemari, waktu itu sudah tidak jomblo, percaya tuhan,punya agama tapi tidak taat beribadah. Apa yang dilakukan dua orang yang pola pikirannya out of the box? berkawan baik! Ketika saya bilang akan menikah, respon pertamanya adalah tertawa, yang diikuti oleh tawa saya. Ia bilang "hahaha lu nikah juga. Aaah tapi kata gw siih, lu bakal jadi janda sebelum umur 30".Yaa yaa, becandaan kami suka gak kontrol emaang. Ketika saya  ngasih kabar udah melahirkan, dia bilang "Ih, jadi mak-mak lu sekarang.Gak asih luu hahahaha". 

Dan sekarang, dia yang menikah. Kisah cinta dia hampir persis dengan impiannya. Punya rumah mirip villa, di kawasan pedesaan, dan tinggal bersama tanpa menikah dengan laki-laki yang disayanginya. Saat dia telpon saya kemarin itu dia juga bilang sempet didatengin Pak RT yang mau basa-basi perkenalan gitu deeh. Temen saya ini berpikir Pak RT bakalan nanya status mereka yang tinggal serumah."Iyeee, Pak RT nya gak keberatan kalian kumpul kebo gitu, tapi awas lu tiba-tiba dirajam penduduk sekampung", kata saya. Tapi sekarang Pak RT dan penduduk kampung pasti gak akan komplen dengan keberadaan temen saya ini karena mereka sekarang sudah SYAH! *dengan aksen arab dari penghulu saya waktu nikah dulu*. Percakapan kami diakhiri dengan kalimat "Pop, hidup kita normal ya sekarang" haauahauha! Hayyeeeuuk


N.B : Maap, itu gambar dan judulnya gak sinkron hehehehe

1 Maret 2010

They are....

Sejak buka warnet, ladang observasi saya bertambah (yup! saya suka mengamati manusia). Setiap hari datang dan pergi orang-orang dari berbagai kalangan, dengan segala macam penampakan. Banyak diantara mereka yang kemudian menjadi pelanggan setia. 


Sebut saja T. Anggota fans club band Kotak. Ia pake motor hitam dengan beberapa stiker berlogo band idolanya. Dandanan si  mbak ini persis vokalis kotak, bahkan muka dan warna kulitnya pun mirip loh (dan dia pun log in pake nama Tantri!). Gantungan kunci motornya pun pake logonya Kotak. Gruppies abisss. 

Selain T, ada juga N. Ia datang setiap hari, bisa 2 sampai 3 jam. Hobinya nonton film. N ini penampakannya persis stereotip siswi nerd di sekolah. Kurus, berkacamata tebal, pundak agak bungkuk dan punya bahasa tubuh yang sama sekali lain dengan para anak muda gaoool. Tapi ia anak yang sangat sopan, salah satu pelanggan favorit saya. Melihat N datang setiap hari, saya jadi menerka-nerka seperti apa kehidupannya. Betulkah ia anak yang masuk dalam golongan nerd  di sekolah? atau...ia adalah anak kaya broken home yang menjadikan internet sebagai tempat pelariannya? atau....ia menganggap warnet saya dan kubikel favoritnya di nomor 2 itu adalah tempatnya mendapatkan tenang manakala ia stres dengan pertengkaran orangtuanya? hihihiih kebanyakan nonton film lo ah pop!


Cukup tentang Nona N. Sekarang kita beralih pada duo F. Anak laki kembar identik yang asli kelakuannya sama persis. Sama lempengnya. Gak pernah ngomong, jarang senyum dan demen buka bokep. Suatu ketika saya buka history web yang mereka buka selama online. Ya salaaaam. Dari merekalah saya tau ada web namanya narutoxxx hauhauahauha! web ini mengingatkan saya pada seorang teman SMA yang juga bernama F *ada apa sih dengan manusia bernama F dan Hentai?!*. Saking hobinya buka hentai, muka si F ini udah sebelas dua belas sama jins belel. Belel banget dah pokoknya. Jangan-jangan si duo kembar F ini juga bermuka gitu karena kebanyakan liat hentai hihihihi. 

Lain lagi dengan Mas M. Ia pertama kali berkenalan dengan facebook ya di warnet saya. Pake dipandu segala. Alasan ia bikin account di FB karena ia pengen posting foto keluarganya disana. Ooh manis banget yaa. Ia menikah di usia sangat muda. 18 tahun katanya. Makanya di umur sekarang, ia sudah jadi mertua. Yes people, anak sulungnya sudah menikah di umur 16 tahun. Tiga anaknya yang lain masih sekolah. Subur ya boook punya 4 anak. Mas M ini lulusan pesantren, bukan orang yang awam teknologi juga modernisasi. Ia punya e-mail pun dibuatkan anaknya. Sehingga wajar jika ia butuh Tutorial singkat Mengenal Facebook dalam Satu Jam hihihihi. Barusan saja, sesaat sebelum saya menulis posting ini, ia sudah berhasil mengapload semua foto-foto keluarganya. Sepertinya mereka keluarga bahagia, dengan panggilan Umi dan Abi untuk sang orangtua. Dan Mas M pun sekarang sudah bisa fesbukaan :). Wew, sebenernya masih banyak pelanggan lain yang kalo saya ceritain pasti bakal puanjaaang. Mmm apa mending saya jadiin novel aja gitu ya para pelanggan saya? hihihihiih

22 Januari 2010

What Women Want




Dalam sebuah obrolan, seorang teman laki-laki bertanya "harus gimana sih memperlakukan perempuan? aku bingung. Kayaknya serba salah". Mmm...menjawab pertanyaan ini emang susah-susah gampang. Seandainya semua bisa dibuat lebih praktis seperti dalam filmnya Mel Gibson dimana kamu tiba-tiba bisa mendengar isi hati para perempuan dan dari situlah kamu jadi tau apa yang sesungguhnya mereka mau.

Tapi dunia nyata bukan film. Ketika itu saya pun rada bingung menjawab pertanyaan si teman. Karena perempuan memang makhluk yang sulit dipahami. Yes people, kami-kita-makhluk perempuan-ini memang dibesarkan dengan sistem yang kompleks, yang membentuk kami pun menjadi pribadi yang kompleks. Kami boleh mengekspresikan apa yang kami rasa, tapi untuk hal-hal tertentu, kami diharuskan tertutup. Nah bingung kan? T

Temen-temen harus banyak baca kajian gender mainstreaming untuk bisa memahami kondisi ini hehehehe. Tapi ada sebuah benang merah yang sangat jelas, walaupun gak juga memecahkan masalah, untuk bisa mencoba memahami perempuan. It called sensitivity.

Kata orang, perempuan itu makhluk sensitif, dan benci mengakui ini, tapi stereotip ini benar. Ini karena makhluk perempuan dibesarkan untuk menjadi perasa. Sejak kecil dia sudah dibebankan berbagai tanggung jawab yang kebanyakan seputar mengurus orang lain dan sekitarnya. Maka itu dia dituntut untuk lebih peka pada sekelilingnya dan itu membentuk perempuan sampai dewasa. Makanya, kepekaan sangat dibutuhkan untuk memahami perempuan.
Dan temen saya makin bingung dengan penjelasan saya yang emang mbingungi ini hahahaah!.

Intinya, laki-laki dan perempuan memang berangkat dari titik pandang yang berbeda. Kalo laki-laki mau mencoba mengerti perempuan, berpikirlah seperti perempuan. Jangan pukul rata. Yang saya dengar dari temen-temen laki, laki-laki itu makhluk pukul rata. Mereka memperlakukan teman laki-laki mereka semua sama.
Well, gak bisa gitu kalo sama perempuan. Mengingat perempuan itu makhluk yang unik, para laki-laki gak bisa pake teori "one for all" untuk semua perempuan. Setiap individu perempuan harus dilihat sebagai dirinya, bukan sebagai kaumnya. Sebagai contoh, gak semua perempuan ingin diperlakukan bagai benda rapuh karena sesungguhnya perempuan makhluk yang sangat kuat, tapi ada kalanya ia memang sedang rapuh dan ingin dimanja, dan untuk tahu keinginannya ini, kita mesti kayak sponge kering. Hold still and pay attention, berusaha serap banyak hal dari sikapnya baru kemudian sarikan. Jangan terlalu cepat menyimpulkan.

Makanya tadi saya bilang, be sensitive, and sensitive also means gak grasa grusu. Ngerti kan deen? loh kok jadi ke deni hihihih.

Ok, sebagai penutup, ijinkan saya menceritakan sesuatu biar tulisan ini makin sulit dimengerti dan gak jelas juntrungannya hauahuahauha!.

Suatu hari saya putus dengan seseorang. Didalam mobil, dibawah pohon beringin rindang yang oh rada menyeramkan, kami bicara. Intinya, hubungan itu sudah gak bisa dipertahankan lagi dan saya pengen semuanya selesai.
Ketika saya akan keluar mobil, si mantan menarik tangan saya, persis kayak pelem India ah tarik-tarikan.

"Tunggu!" dia bilang. "Kita masih bisa memperbaiki semuanya". Saya bilang gak. "bisa aku anter kamu pulang?", kata si mantan.
"Gak usah, saya bisa pulang sendiri", padahal boong hahhahaha! karena saya memang pengennya dianterin pulang, tapi daripada jujur dan tengsin, saya malah mengatakan hal sebaliknya. Saya pun banting pintu mobil.
Jalan beberapa meter, saya masih belum mendengar mesin mobil dinyalakan.
"Oh mungkin dia sedang berpikir hihihihih", kata saya dalam hati. Langkah saya bertambah. Sebenernya saat itu saya sangat berharap dia mengejar saya dari belakang dan keukeuh ingin mengantarkan saya pulang.

Oh saya dengar suara mesin mobil! dia pasti nyusul saya hihiihihi. Dari ekor mata, saya melihat mobil dia mendekat. Eh tapi kooook, dia lewat ajaaaa! sialan! kampret! ternyata dia lewat aja gitu! Huh! Yaa yaa akhirnya saya pulang sendiri, menanti angkot di jalan sepi, masih untung gak diangkut sama satpol PP!

Sepertinya benar juga yang dikatakan orang-orang, perempuan itu lain di mulut lain di hati, hihihihihi.

8 Januari 2010

Old School Minded



Diantara sekian banyak sedikit pengalaman cinta saya, ada satu yang mmm sebenernya gak indah-indah amat tapi cukup memberikan pelajaran. Terjadi beberapa tahun yang lalu, saat saya kerja di sebuah radio di bandung. Mungkin karena sering ketemu, akhirnya si dia ini naksir sama saya. Dia adalah penyiar tamu di radio tempat saya kerja. Semua orang gak nyangka kami bisa pacaran, kenapa? karena kami beda 21 tahun sodara-sodara. Tuir bener ya bok selera gue hihihih. Semua orang mengira hubungan kami seperti dalam dongeng mm atau lebih tepatnya, hidup saya yang seperti dalam dongeng. Dia adalah seorang pengusaha kaya raya, punya beberapa pom bensin dan usaha lainnya dan siaran cuma hobi. Dan dia sangat senang memberi orang lain. Setelah kami jadian, temen-temen kantor saya yang ngerasain banget imbas baiknya. Jadi sering dikasih ini itu, diajak jalan-jalan sekantor, pokoknya enak laaah. Maka itu mereka mengira hidup saya bergelimang harta. Bisa saja begitu, jika saya mau. Tapi saya gak suka disokong. Mending punya duit pas-pasan tapi nyari sendiri. Nah, yang orang tidak tahu juga adalaaah, pacar saya ini old school banget pola pikirnya. Bagi dia perempuan adalah makhluk yang sangat rapuh jadi mesti dijaga dengan sangat hati-hati, atau dalam kamusnya dia, dilarang ini itu. Dia antar jemput saya setiap hari, ini membuat saya harus selalu menunggu, karena dia gak selalu datang tepat waktu. Pengennya langsung caw aja gitu pake motor, lalu melaju sembalap di jalanan Bandung. Cepet nyampe tempat tujuan, dan saya gak harus bergantung pada orang. Saya gak suka menunggu. Suatu hari saya bilang pengen punya motor, karena mobilisasi saya tinggi dan sangat gak efektif dan efisien kalo pake angkot. Dia bilang jangan, katanya saya nanti bakal item, bakal cape, bakal stres di jalan karena macet, kasian katanya. Dan saya bilang bahwa tugas saya sebagai jurnalis mengharuskan saya bergerak cepat dan efisien, makanya saya butuh motor. Dia tetap tidak setuju. Untuk 'membungkam" saya, dia sediakan mobil plus sopir buat saya. Untuk sementara waktu saya ngalah lagi. Pake mobil di jalanan Bandung itu sangat buang waktu dan saya gak bisa cepet nyampe tujuan peliputan. Saya tetep butuh motor.


Dalam sebuah obrolan, dia tiba-tiba berkata, "kalo kita udah nikah, kamu gak usah kerja yaa. Dirumah aja, ngurus rumah, ngurus anak, ngurus aku. Kamu mau minta apa aja aku kasih, asal jangan kerja". WTF?! buat saya kerja itu bukan cuma soal nyari duit, tapi juga soal aktuliasasi, soal memaksimalkan berkah yang sudah tuhan kasih. Soal menghargai kemampuan diri sendiri dan memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk bereksplorasi, menjadi mandiri. Saat itulah saya tahu, tidak mungkin saya hidup bersama seseorang yang nantinya hanya akan membuat saya bagai mayat hidup.Dari semua sikapnya selama kami pacaran, saya sudah bisa membaca bagaimana gambaran hidup saya jika berumah tangga dengannya. Saya akan jadi orang yang tergantung, lalu perlahan-lahan kehilangan keberdayaan, jadi manja kemudian jadi bego. Dan saya takut menjadi semua itu, karena itu artinya, saya telah kehilangan kesempatan menjalani hidup secara penuh. Untungnya saya tidak bersama beliau lagi dan tentuuu tidak menikah dengannya. Saat kami putus, saya jual cincin pemberiannya buat DP motor hahahahaah!


Kisah cinta saya dengan bapak itu bener-bener memberikan pelajaran. Bahwa apa yang kita KIRA perwujudan dari sikap mencintai belum tentu berakibat baik pada orang yang kita cintai.

31 Desember 2009

Benci aku!


Baideveeeei! kepada semua kontributor blog ini yang sebelomnya udah pada nulis, emang postingannya harus pendek ya?

Tinggal beberapa jam lagi menjelang pergantian tahun, dan jember pun hujyaan. Deres mak! Bikin sedih deh kalo ujan deres gini saya siaran. Tadi, begitu nyampe kantor, saya bertengkar sama salah satu co-worker yang ya salaam, emang terkenal rese, emosian dan kurang bertanggung jawab. Ceritanya gini, hari ini semua penyiar harus membawakan kaleidoskop hits lokal dan mancanegara. Dan tiap orang kebagian 40 lagu selama 3 jam. Naaah, biar siaran saya lebih caem *tsaah bahasa guee*, saya bikin rundown detil setiap elemen, sampe saya itung pula detiknya, disertai penceritaan tiap lagu, dalam bahasa inggris. Dan bukan copy paste dari artikel bok, asli saya tulis kembali pake bahasa tutur. Karena itulah tadi malam saya lembur, dan disambung dengan tadi siang, sambil mendengarkan siaran radio-radio nagri, ceritanya biar bahasa inggris saya ciamik punya. Sampe saya muak. Alhasil, karena mengerjakan dengan serius dan lalu di kepala saya sudah terlanjur terbentuk sebuah imej acara yang well prepared, saya pun melangkahkan kaki dari rumah dengan riang gembira. Siarannya pasti asik nih. Apa lacur, begitu sampe di kantor, si manusia menyebalkan itu bilang siaran berita jadinya tetep ada, karena gusdur meninggal dunia. WTF?! Mana kata sekretaris kantor, sebenernya si bos saya udah kasih note ke manusia ini dari tadi malem, bahwa siaran berita tetep ada, tapi sepertinya si kampret ini gak sms saya. Tambah marah dong eike! Siaran berita ini tentu saja mengacak-ngacak rundown yang telah saya buat, dan saya lebih-lebih lagi keselnya karena ketiadaan koordinasi ini membuat sebuah imej mapan di kepala saya rusak. Pernah kesel gak ketika sesuatu yang sudah kita rencanakan benar ternyata gagal karena orang lain? kesel banget kan? Lagipula yang saya kerjakan lembur-lembur itu harusnya jadi kerjaan dia karena dia music director merangkap program director. Dan saya marah besar pada dia. Dia nyolot juga. Seperti inilah dialognya.

"Kenapa kamu marah pop. Kan bos kita yang tiba-tiba pengen ada berita. Ya kamu tanya aja ke dia?!"
"gue berhak marah! lu ngerti gak yang namanya garis koordinasi hah?! yang berada dibawah bos kita langsung itu elu! yang katanya music director dan program director! lu yang harusnya berkoordinasi sama para penyiar! kalo gue langsung ke bos kita, bisa! tapi apa gunanya elu?! dan kamu pikir gampang bikin beginian?!" sambil ngacungin itu rundown tiga lembar.

Daaan pertengkaran berlanjut di studio. Bolehlaaah! situ jual, ay beli! Intinya si manusia ini tidak mau mengaku salah atas kekurangkoordinasian itu yang memang selama ini berlangsung di kantor saya, dan pasti manusia ini oknumnya. Tapi gimanapun, the show must go on. Dan kebeneran pemancar mati selama 15 menit. Saya butuh ngembaliin mood saya yang udah terlanjur rusak. Jadilah saya puter itu lagu-lagu dan nyanyi tereak-tereak. And it works! tapi tetep aja siarannya kayak dikejar tramtib. Ih! jadi sebel sama siaran berita!

Eh bad day nya belum selesai. Dalam perjalanan pulang, saat maghrib, ternyata angkotnya udah gak ada dooong. Kenapa siiih angkot ini ngandangnya cepet beneer. Dan saya pun harus naik beca, dan saya tidak suka. Karena perut saya seperti dikocok-kocok dan saya dikejar burung *hayoooo dikejar burung itu maksudnya apa cobaaa?*. Nyampe ke rumah, malah dimanyunin sama suami sehingga acara taun baru terancam gagal totaaal! Ya salaaaam!