2 Februari 2011

Dare

The details are not the details, they make the design. -  Charles Eames.
---
Langit dibelah sore, menjadi berwarna mangga.
Dia berhitung cepat, matahari mengalah,
turun pentas, dan digantikan ratunya, bulan.

Merah muda,
disini kami punya bunga, yang putiknya berganti tiap pagi,
regenasi keindahan.
beraroma kuat, seperti mantra, seperti ratusan panah yang menyergap dari persembunyian,
tidak beracun, tapi membuai,
artinya itu lebih beracun.

disini kami punya pohon, yang tumbuh tidak biasa,
pohon nekat yang sejajar dengan tanah, atau boleh dikata demikian,
bongkok, dengan kepala mendongak ke langit,
menyangka dirinya hebat,
padahal perlahan daunnya habis dimakan musim.

disana,
kamu punya lampu merah,
yang menawarkan hijau, kuning, merah dalam hitungan detik,
gedung berjajar, kaca, beton, besi,
tanah yang dipermadani aspal cair yang mengeras untuk mengantarmu pulang,
jajaran papan reklame menyapa, minta dibaca,
haus perhatian.

disana,
kamu punya lantai batu dengan motif menarik,
marmer, granit, keramik, porselen?
yang rela diinjak dan ditimpa kamu, tidak melawan,
rebah karena posesif dengan kamu,
ratunya pulau itu.

diatas itu semua,
kita punya awan, langit, angin, matahari dan bulan yang sama,
awan yang sedang kami tiup lembut ke arahmu,
semoga dijalan dia berubah gelap, menjelma hujan,
dengan petir yang lantang, persis kesukaanmu.
angin, yang kalau dicermati seksama,
ditunggangi kicauan ratusan burung dan kokok ayam salah jam,
sebelum berubah menjadi bebunyian kaleng bermotor aluminium disana.

Lalu matahari bergerak senja,
menjadi serupa daging mangga,
jenis langit yang menganggumu,
bukan juga jenis langit kesukaanku.

sepanjang itu merah muda,
merinci fakta, menerjang peta, menghentikan waktu,
hanya untuk menyampaikan ini
: aku kangen kamu, sayang.