5 Maret 2010

The Scary Road

Katanya ini adalah perjalanan paling menakutkan dalam sejarah. Sejarahnya teman-teman saya lho, bukan saya.

Malam itu kami bersepuluh dalam satu mobil travel, dalam perjalanan dari Jogja ke Jakarta, sehabis menghadiri acara pernikahan seorang teman.

......

"No, belum tidur?" Pak Nathan, chief editor alias pemimpin redaksi kami yang duduk di sebelah saya, bertanya.
"Belum, Pak."
"Tidur saja seperti yang lain," katanya.
"Ah, nggak ngantuk, Pak."
"Udah, kamu tidur aja. Perjalanan masih jauh."
Aneh juga si boss memaksa orang untuk tidur. Tapi saya pejamkan juga mata saya, daripada dia bawel.

.....

Tapi saya tidak bisa tidur. Di sebelah saya, Pak Nathan seperti sedang berkomat-kamit sendiri dengan suara pelan. Matanya terpejam.
Tiba-tiba terdengar keributan di bangku belakang.
"Amir, jangan nyubit gue dong!"
"Siapa yang nyubit? Gue kan lagi tidur, Mbak Dewi!"

......

"Eh, nyium bau aneh nggak?" Tanya Rudi.
"Nggak,"
"Baunya seperti kentang rebus."
"Amir lu kentut ya? Tuh kata Rudi baunya kayak kentang rebus!"
"Enak aja! Bau kentut gue wangi bunga, tau!"
"Eh tapi beneran nih, sekarang jadi wangi bunga!"
"Iya ya. San, parfum lu tumpah kali!"
"Parfum gue baik-baik aja kok. Lagian ini bukannya wangi melati ya?"
Pak Nathan menoleh ke arah keributan.
"Sudah, jangan berisik. Kalian semua tidur!"

......

Dalam rapat redaksi dua hari kemudian barulah Pak Nathan bercerita. Katanya dalam perjalanan kami itu, ada tiga penumpang gelap tak kasat mata yang masuk di tengah perjalanan.
"Yang satu nenek-nenek bermuka rusak. Sepertinya sebelah kepalanya hancur. Dia duduk di belakang, diantara Rudi dan Santi. Makanya tercium bau kentang rebus. Yang kedua, perempuan muda, mukanya hancur semua, berlumuran darah. Dia duduk di bagian tengah. Yang ketiga, seorang pemuda. Separuh tubuhnya hancur, dia duduk di antara saya dan Enno. Saya suruh mereka keluar dan tidak mengganggu kita. Akhirnya mereka turun di sekitar Cirebon. Sepertinya mereka korban-korban kecelakaan."

Semuanya menjerit. Saya tidak.
Saya tahu kok, makanya saya tidak tidur. Saya kira cuma saya yang bermaksud menjaga teman-teman. Ternyata Pak Nathan juga.

8 komentar:

  1. ternyata pernah mengalami yang begituan juga ya..

    BalasHapus
  2. saya gak pernah liat yang begituan..
    woo... *lagi membayangkan seandainya punya six sense* :)

    BalasHapus
  3. iihihihih langsung merinding deh gueee

    BalasHapus
  4. untunggggg bacanya siang


    wahahahhahaha
    wahahhahahaa

    BalasHapus
  5. @ra-kun: kadang2 sih :)

    @lilliperry: gak enak tau :P

    @brokoli: hahaha bisa tidur ga? :P

    @denny: ah ini lagi, co penakut! mau kukirim satu ke sana? :D

    BalasHapus
  6. Weeleh...kalo aku udah langsung pingsan aja liat yang begituan..hiiii

    BalasHapus
  7. waw... turun di cirebon...

    jah.. kota gw tuh :))

    BalasHapus

share us something