“Whatever you can do or dream you can, begin it. Boldness has genius, power and magic in it.”-Johann Wolfgang von Goethe.
---
Saya bertumbuh, dituntut untuk menjadi orang yang tangguh, secara mental.
Tidak mengeluh, apapun yang terjadi, tidak menangis.
Dimatikan ke-sensitifitas-nya, ditempa untuk jadi batu.
Mempercayai, bahwa, desire is the fuel of life.
Dengan awalan yang demikianlah saya mulai menjalani dunia kerja sampai sekarang,
dengan level keluhan yang saya tekan seminim mungkin,
seperti saya yang telah memukul rata semuanya menjadi ringkas dalam kata: lumayan.
Tidak lelah, tidak jengah, tidak pernah dididik untuk jadi laki-laki lembek tukang kalah.
Sedemikian parahnya, sampai saya benar-benar lupa caranya mengeluh.
Lupa rasanya jadi apa yang dikatakan anggota saya, sebagai 'manusia normal'
Saya menuntut diri saya sendiri, menetapkan standar saya sendiri,
dan mengeksploitasi saya sendiri, secara maksimal, untuk mencapainya.
Mimpi yang saya bangun, saya jadikan pembungkam yang mujarab.
Slogan murahan yang tertempel di kaca belakang angkutan umum,
yang dulu sekali, sering saya lihat,
dan berkali-kali saya jadikan lelucon setelah saya dewasa,
: demi kau dan si buah hati,
rupanya meresap kuat ke dalam saya, secara tidak sadar.
Karena ketika pagi tadi saya bangun,
beranjak dan bersiap berangkat,
saya bertanya kepada diri sendiri,
untuk apa semua ini?
Bangun otomatis pukul 4.45 dinihari,
mandi otomatis setelah 100 push up dan lompat-lompat pendek dengan hitungan setara,
menyiapkan kemeja, menggulung lengan, menyalakan rokok, lalu kemudian menstarter jeep,
berangkat, menuju ke lokasi kerja.
untuk apa?
yang lalu, spontan, dijawab:
untuk menjamin,
bahwa kelak,
apa yang sedang saya bangun,
akan cukup untuk mencukupi anak dan istri saya,
tempat dimana nyawa saya berteduh,
manusia-manusia yang kelak jadi rumah saya,
beberapa jiwa yang jadi pemompa nyawa saya untuk bertahan,
yang dalam rencana saya, adalah kamu,
merah muda,
dan anak kita.
jadi alasan meninggalkan Painting the Sky tuh ini? karena kerja?
BalasHapuskan bisa sambil kerja sambil blogging jg? kenapa closing sih blognya sendiri?